MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah strategi belajar mengajar
Dosen Pengampuh : Nur
Efendi, S.Si,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Eka Stiawan (40213137)
Mentari Nur Hanifah (40213161)
Titik Nur indah Sari (40213175)
Prodi : PGSD 4 smt 3
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
STKIP ISLAM
BUMIAYU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah tenaga kerja yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang besar dan berkaitan dengan
proses pendidikan bangsa ini menuju gerbang keberhasilan dalam melepaskan
belenggu kebodohan, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses
pembelajaran.
Melalui kompetensi profesionalnya,
seorang guru dituntut mampu mewujudkan proses belajar mengajar yang maksimal
agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang disampaikan, selain itu guru juga
harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam pembelajaran. Semua ini
terangkum dalam program PAIKEM GEMBROT yang dicetuskan para ahli. Pada makalah
ini akan dibahas berbagai permasalahan bagaimana penerapan program tersebut
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian Hakikat Model Pembelajaran ?
2. Apa
pengertian dari PAIKEM GEMBROT ?
3. Teori apa saja yang melandasi PAIKEM
GEMBROT ?
4.
Bagaimana
Penerapan PAIKEM GEMBROT ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk
mengetahui hakikat Model pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui pengertian tentang PAIKEM GEMBROT.
3. Untuk
mengetahui tentang landasan PAIKEM GEMBROT.
4. Untuk
mengetahui tentang Penerapan PAIKEM GEMBROT.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Model Pembelajaran
Sebelum membahas tentang model
pembelajaran, sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan
model? Model adalah sebuah konsep untuk mempermudah dalam merepresentasikan
segala sesuatu. Lalu apa yang dimaksud dengan model pembelajaran? Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
diantaranya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. (Joyce, 1992:
4).
Menurut Kardi dan Nur (dalam Paikem Gembrot, 2011: 8)
istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi,
metode atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak
dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah :
- Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
- Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai);
- Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan degan berhasil; dan
- Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai..
B.
Pengertian
PAIKEM GEMBROT
PAKEM adalah Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping metodologi pembelajaran
dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang dikeluarkan di daerah
Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM GEMBROT” dengan kepanjangan Pembelajaran
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot., Guru
dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang
diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif .
1. Aktif.
Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran
memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi
objek-objek yang ada di dalamnya serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang
sudah dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang, melaksanakan
maupun mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan
suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya
2. Kreatif
Kreatif merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya pembelajaran
yang membangun kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan
ajar serta sesama siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas
pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kreatif dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
3. Efektif
Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif.
Maksudnya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
4. Inovasi
-
baru
-
Unik
-
Menarik
-
Membawa
manfaat untuk mencapai tujuan
-
Peraturanyang
berlaku.
5. Menyenangkan
• Menyenangkan harus dimaknai secara luas, antara lain
belajar “ Tanpa Tekanan “
• Dapat “dinikmati” oleh pembelajarnya
• Menyenangkan, mengasikkan, menguatkan dan
mencerdaskan
• Siswa dilatih olah pikir, olah hati, olah rasa, olah
raga
• Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir,
mencoba dan belajar lebih lanjut penuh dengan percaya diri dan mandiri untuk
mengembangkan potensi positifnya secara optimal.
• Menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri,
menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa
kebersamaan.
PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif
Efektif Menyenangkan dan Berbobot) adalah sebuah program / model pembelajaran
terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan
dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada.
Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru &
Sofan, 2011: 1) dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan
berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan
sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan
cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan
bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif
dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya
sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan
kemampuan dan wawasan guru yang cukup baik, karena guru dituntut mampu
menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam maupun di luar kelas. Sedang
siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep keilmua.
C.
Teori
Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot
Banyak teori belajar yang menjadi landasan model
PAIKEM GEMBROT diantaranya adalah Teori Jean Piaget, Teori Konstruktivisme,
Teori Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan dijelaskan beberapa teori yang
melandasi model pembelajaran ini.
1. Teori Perkembangan Jean Piaget
Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan,
2011: 47), seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara
lahir dan dewasa, yaitu : tahap sensorimotor, pra operasional, operasi
kongkrit, dan operasi formal.
Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan
orang dewasa dalam menangani obyek-obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya
menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri skemata-skemata dari pengalaman
sendiri dengan lingkungannya. Di sini peran guru adalah sebagai fasilitator dan
bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi para siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011:
49).
Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru
harus mampu menciptakan keadaan pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya
guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan ajar kepada pembelajar, tetapi
guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam
belajar
2. Teori Bandura
Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar
sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar
manusia belajar melalui pengamatan secara selektif mengingat tingkah laku orang
lain (Arends, 1997: 69).
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan
mengamati tingkah laku orang lain (model), hasil pengamatan itu kemudian
dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman
sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku ini,
selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu
fase perhatian, fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi.
3. Teori Bruner
Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah
salah satu seorang pelopor pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang
dikenal dengan pembelajaran penemuan (Inquiri).
Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut
Woolfolk, (dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 57) digambarkan sebagai berikut.
1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang
dipelajari;
2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep;
3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba
menemukan sendiri jawabannya; dan
4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat
intuitif.
D.
Penerapan
PAIKEM GEMBROT dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan
PAIKEM dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Siswa
terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara
dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi
siswa.
c. Guru
mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik
dan menyediakan „pojok baca
d. Guru
menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok.
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya
sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang
terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan
kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut
Dengan penerapan seperti diatas Pendekatan
pembelajaran PAIKEM dapat membawa angin perubahan dalam pembelajaran, yaitu:
a. Guru dan
murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara keduanya. Guru
dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik juga
berperan sebagai fasilitator.
b. Guru dan
murid dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru dapat
mengembangkan kreativitasnya dalam hal: teknik pengajaran, penggunaan
multimetode, pemakaian media, dan guru dapat berperan sebagai mediator bagi
murid-muridnya.
c. Murid
merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga
proses berpikir anak akan berjalan normal.
d. Munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan PAIKEM GEMBROT setiap
hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan
pembukan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap
tahapan adalah kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10 % waktu pelajaran yang
disediakan, kegaiatan inti lebih kurang 80 % waktu pelajaran yang telah
disediakan, sedangkan kegiatan penutup dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih
kurang 10-15 % dari waktu pelajaran yang sudah disediakan.
Tahapan sanseks ( pola urut ) PAIKEM GEMBROT dalam
setting pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif.
Fase 1
Pendahuluan
- Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya.
- Memotivasi siswa
- Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa
- Menjelaskan tujuan pembelajaran (Kompetensi Dasar dan Indikator)
Fase-2
Presentasi Materi Presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan bahan bacaan.
Presentasi Materi Presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan bahan bacaan.
- Presentasi keterampilan proses yang dikembangkan
- Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan melalui bagan
- Memodelkan penggunaan peralatan melalui bagan
Fase-3
Membimbing pelatihan
Membimbing pelatihan
- Menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
- Mengingatkan cara siswa bekerjandan berdiskusi secara kelompok sesuai komposisi kelompok
- Membagi buku siswa dan LKS
- Mengingatkan cara menyusun laporan hasil kegiatan
- Memberikan bimbingan seperlunya
- Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang telah ditentukan
Fase-4
Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik
Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik
- Mempersiapkan kelompok belajar untuk diskusi kelas
- Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan sesuai dengan LKS yang telah dikerjakan
- Meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi
- Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi
Fase-5
Mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
- Mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan
- Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari
- Memberikan tugas rumah
Fase-6
menganalisisa dan mengevaluasi guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka.
menganalisisa dan mengevaluasi guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
model pembelajaran serta perangkat dan setting PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran
Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenagkan Gembira dan Berbobot) dengan Aktif
berarti siswa berperan serta dalam pembelajaran dan tidak pasif, Inovatif
berarti siswa bisa memberikan ide atau gagasan baru mengenai pembelajaran,
Kreatif berarti siswa mengaplikasikan ide dan gagasan menjadi sebuah realisasi
seperti membuat alat peraga, Efektif berarti pembelajaran memenuhi kompetensi,
Menyenangkan berarti siswa lebih termotivasi karena pembelajaran tidak
membosankan atau menakutkan, Gembira berarti pembelajaran bisa membuat siswa
meluapkan rasa gembiranya dan akan merindukan untuk belajar kembali, Berbobot
berarti pembelajaran mencapai tujuan menurut standar kompetensi dan kompetensi
dasar. PAIKEM GEMBROT diterapkan dengan cara guru bertindak sebagai fasilitator
dalam proses pembelajaran siswa, sehingga apabila dalam proses pembelajaran
tersebut ada siswa yang mengalami kesulitan memahami pelajaran dapat langsung
bertanya kepada guru.
B. Harapan
Semoga penjelasan dari makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua dalam memahami pembelajaran dengan metode
PAIKEM GEMBROT
DAFTAR FUSTAKA
Khoiru Ahmadi & Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot.
Jakarta : Prestasi Pustaka.
Trianto. 2005. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori
dan Praktik, Jakarta : Prestasi Pustaka.
Taslimuharom. 2009. Metode Paikem Gembrot.
http://hasanjoen.blogspot.com (diakses tanggal 24 Juni 2011).
Ramadhan, A. Tarmizi. 2008. Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan