MAKALAH
PENGARUH
TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Dasar Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampuh : Mukrodin, M.Kom
Disusun Oleh :
Mentari Nur Hanifah (40213161)
Prodi : PGSD 4 smt 3
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
STKIP ISLAM
BUMIAYU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Seiring dengan kemajuan teknologi
yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang
ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan
untuk hal negatif.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Pengertian Perkembangan Teknologi ?
2.
Pengertian Teknologi Informasi dan
Komunikasi ?
3.
Impelementasi TIK dalam Dunia
Pendidikan ?
4.
Pengaruh Positif Teknologi Terhadap
Dunia Pendidikan ?
5.
Pengaruh Negatif Terhadap Dunia
Pendidikan ?
6.
Dampak TIK Terhadap Aktivitas
Pendidikan ?
7.
Permasalahan dan Solusi Internet
dalam Dunia Pendidikan ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1.
Dapat Mengetahui Perkembangan
Teknologi
2.
Dapat Mengetahui Teknologi dan
Komunikasi
3.
Dapat Mengetahui Implementasi TIK
dalam Dunia Pendidikan .
4.
Dapat Mengetahui Pengaruh Positif
Teknologi Terhadap Dunia Pendidikan.
5.
Dapat Mengetahui Pengaruh Negatif Terhadap Dunia Pendidikan.
6.
Dapat Mengetahui Dampak TIK Terhadap
Aktivitas Pendidikan.
7.
Dapat Mengetahui Permasalahan dan Solusi Internet dalam Dunia
Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan
Teknologi
Nana Syaodih S. (1997: 67)
menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan
batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan
teknologi, yaitu teknologi sederhana. Terkait dengan teknologi, Anglin
mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli
lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific
knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan
lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca
indera, dan otak manusia. Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah
dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang
lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban
sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan.
Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang
cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
pancaindra dan otak manusia. Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv)
memberi arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Di era globalisasi peranan TIK
menjadi semakin penting digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta menjadi
sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan. Kontribusi TIK tidak terlepas dari
suatu tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat dikumpulkan,
dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat
mendapatkan informasi penting dengan benar secara efektif dan efisien. TIK pada
hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu
informasi yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu
manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi TIK adalah teknologi internet.
Internet sebagai media informasi telah memberikan peluang bagi setiap orang. Pengenalan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan
pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan
beragam produk TIK. Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita
bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara
efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan
bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian, diharapkan
dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga
kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan
TIK secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang
akan datang. Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu,
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media.
Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi
dan Komunikasi adalah:
- Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
- Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
- Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari.
- Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
- Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.
C.
Implementasi
TIK (ICT) dalam dunia pendidikan
Tidak bisa dipungkiri, keberadaan
komputer saat ini bukan lagi merupakan barang mewah, Alat ini sudah digunakan
di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan. Saat ini jumlah
guru yang ada adalah 2.692.217, dari jumlah trsebut yang memenuhi syarat
sertifikasi 727.381 orang atau sekitar 27%, sehingga diperlukan sekitar 1.964.836
atau 73% guru yang harus itingkatkan kualifikasi pendidikan dan
profesionalismenya. Dan yang juga menjadi masalah adalah rendahnya tingkat
pemanfaatan ICT di sekolah (Digital Divide) ICT dapat menunjang optimalisasi
sekolah, karena potensi ICT cukup besar, diantaranya (1).Memperluas kesempatan
belajar, (2) Meningkatkan efisiensi, (3) Meningkatkan kualitas belajar, (4)
Meningkatkan kualitas mengajar, (5) Memfasilitasi pembentukan keterampilan, (6)
Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan, (7) Meningkatkan perencanaan
kebijakan dan manajemen, (8) Mengurangi kesenjangan digital. Begitu besar peran
ICT dalam pendidkan sehingga secara khusus pemerintah dalam Pustekkom Diknas
membagi peran ICT di sekolah modern menjadi 7 peran sekaligus sebagi pilar
pendidikan. Ke-7 peran ICT tersebut yaitu
1.
ICT sebagai
gudang ilmu pengetahuan
Artinya dengan ICT sumber ilmu pengetahuan
menjadi begitu kaya bahkan melimpah, baik ilmu pengetahuan inti (core
content) dalam pelajaran sekolah maupun sebagai materi pengaya pembelajaran
(content suplement).Pada fungsi ini internet memiliki peran besar
sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara luas yang didalamnya
telah terkoneksi dengan ribuan perpustakaan digital, jutaan artikel/jurnal,
jutaan e-book, dan lan-lain.
2.
ICT sebagai
alat bantu pembelajaran
Artinya bahwa pembelajaran saat ini
lebih mudah dengan bantuan ICT, untuk menghadirkan dunia di kelas dan dapat
disajikan kepada seluruh siswa melalui peralatan ICT seperti multimedia dan
media pembelajaran hasil olahan komputer seperi poster, grafik, foto, gambar,
display, dan media grafis yang lainnya. Pemanfaatan CD Interaktif, Video
Pembelajaran, Multimedia presentasi, e-learning termasuk pada bagian ini.
3.
ICT sebagai
fasilitas pendidikan.
Dalam hal ini ICT sebagai saran yang
melengkapi fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan, terutama
fasilitasfasilitas yang bernuansa elektronik seperti labolatorium komputer,
peralatan di laboratorium bahasa, raung multimedia, studio rekaman suara,
studio musik, studio produksi video dan editing.
4.
ICT sebagai
standar kompetensi.
Artinya ICT sebagai mata pelajaran
yang kita kenal Mata Pelajaran TIK. Mata pelajaran ini berisi standar
kompetensi. Selain peran TIK diatas, terdapat pendapat lain tentang peranan TIK
dalam pendidikan yaitu :
1. TIK sebagai Keterampilan (skill) dan
Kompetensi :
- Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompentensi dan keahlian menggunakan TIK untuk pendidikan.
- Informasi merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses pendidikan.
- Membagi pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan.
- Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pendidik, peserta didik, dan stakeholder.
- Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu atau manusia.
2. TIK sebagai Infrastruktur Pendidikan
- Saat ini, bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia.
- Para pendidik, instruktur dan peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
- Proses pendidikan seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
- Perbedaan letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
- “The network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
3. TIK sebagai Sumber Bahan Belajar
- Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.
- Pendidik yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.
- Buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbaharui secara kontinyu.
- Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran.
- Tanpa teknologi, proses peserta didikan yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang lama.
4. TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan
- Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.
- Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar.
- Peserta didik diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih bebas dan mandiri.
- Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi antarpeserta didik dan pendidik.
- Rasio antara pendidik dan peserta didik tidak dibatasi tergantung pada proses dan pemberian fasilitas.
5. TIK sebagai Pendukung Manajemen Pendidikan
- Setiap individu memerlukan dukungan pendidikan tanpa henti setiap harinya.
- Transaksi dan interaksi interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang kuat.
- Kualitas layanan pada pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan secara bertahap.
- Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi.
- Munculnya keberadaan sistem pendidikan inter dan antar organisasi.
6. TIK sebagai Sistem Pendukung Keputusan
- Setiap individu memiliki karekteristik dan bakat masing-masing dalam pendidikan.
- Pendidik seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu.
- Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.
- Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
- Pemerintah seharusnya memiliki pengetahuan tentang profil institusi pendidikan.
Saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi secara besar besaran. Ada tiga posisi
penting Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu
jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk
dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk
menghubungkan sekolah sekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area
Network) Kota.
2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak
dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, E learning dan E SMA. Program ini
bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota
besar dengan daerah.
3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional),
bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah
jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan
di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet.
Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas
tersebut karena bersifat terbuka. Pengembangan TIK untuk mendukung peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia adalah sesuatu yang mutlak. Dalam Renstra
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, program pengembangan TIK bidang
pendidikan akan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut.
1. Tahap pertama meliputi (a) merancang sistem
jaringan yang mencakup jaringan internet, yang menghubungkan sekolah-sekolah
dengan pusat data dan aplikasi, serta jaringan internet sebagai sarana dan
media komunikasi dan informasi di sekolah, (b) merancang dan membuat aplikasi
database, (c) merancang dan membuat aplikasi manajemen untuk pengelolaan
pendidikan di pusat, daerah, dan sekolah, dan (d) merancang dan membuat
aplikasi pembelajaran berbasis web, multimedia, dan interaktif.
2. Tahap kedua meliputi (a) melakukan implementasi
sistem pada sekolah-sekolah di Indonesia yang meliputi pengadaan
sarana/prasarana TIK dan pelatihan tenaga pelaksana dan guru dan (b) merancang
dan membuat aplikasi pembelajaran.
3. Tahap ketiga dan keempat adalah tahap memperluas
implementasi sistem di sekolah-sekolah.
Uraian di atas lebih berfokus pada
tahapan-tahapan yang diharapakan dilakukan Depdiknas dalam kurung waktu tahun
2005-2009 dalam rangka pengembangan TIK dalam pendidikan. Dalam merealisasikan
rencana ini, Depdiknas membangun ICT Center Kabupaten/Kota melalui
Program Jardiknas yang terdiri atas jaringan komputer, internet, dan TV
Edukasi. ICT Center ini akan terkoneksi dengan sekolah-sekolah dan
kantor dinas pendidikan. Selain itu, guru perlu juga diperlengkapi dengan
pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menggunakan perangkat TIK. Untuk
itu, manajemen sekolah perlu mengetahui kesiapan dan pelatihan TIK yang dibutuhkan
guru.
D. Pengaruh Positif Teknologi Terhadap Dunia
Pendidikan
. Munculnya Media Massa, khususnya Media
elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet,
Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah
satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu
terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa
mengakses materi pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu guru disini
bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk
mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam
menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam
pembelajaran.
. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru,
yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan
Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami
materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan Teknologi
bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap
muka. Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran
yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan
teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi
bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan lain-lain.
Adanya
sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi.
Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis
terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual.
Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan
dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah
untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer,
yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di
installkan.
Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas
pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak
hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu ; Penggandaan
soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah
soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya
kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu
dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Khususnya dalam kegiatan
pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan
IPTEK, yaitu :
a)
Pembelajaran menjadi lebih
efektif dan menarik.
b)
Dapat menjelaskan sesuatu yang
sulit / Kompleks.
c)
Mempercepat proses yang lama.
d)
Menghadirkan peristiwa yang
jarang terjadi.
e)
Menunjukkan peristiwa yang
berbahaya atau diluar jangkauan
E. Pengaruh Negatif Teknologi terhadap Dunia Pendidikan
Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga
akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam
proses pendidikan, antara lain:
a. Siswa menjadi malas belajar
Dengan adanya peralatan yang
seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan
internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang
banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya
mendatangkan kesenangan semata, seperti Facebook, Chating, Friendster dan
lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar
siswa.
b. Terjadinya
pelanggaran Asusila.
Sering kita dengar di berita-berita, dimana terjadi
pelaku pelanggaran asusila dilakukan oleh seorang pelajar terhadap pelajar
lainnya, seperti terjadinya tawuran antar pelajar, terjadi priseks, pemerkosaan
siswi dan lain-lain.
c. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar.
Dengan
munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat
menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti
adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS,
main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar
malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil
belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke
Mahasiswa
d. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.
Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses
pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas
dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat
makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari
bahan lewat Internet dan mengkopi paste karya orang lain, sehingga siswa
menjadi malas berusaha dan belajar.
e. Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam
Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya
kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan
teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih,
maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari satu daerah ke daerah lain,
inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan penyelewengan terkait dengan
kebocoran soal ujian, sehingga kejadian ini sering meresahkan pemerintah
dan masyarakat.
f. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal.
Pada awalnya pendidikan itu
ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif, namun pada
akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya
; seorang Heker dengan kemampuannya melakukan penerobosan sistem sebuah kantor
atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok
langsung ke Bank atau kekantor-kantor, cukup dengan melakukan
pembobolan system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan
dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya
g. Adanya penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan Teknologi.
Dengan adanya pengolahan data
dengan system Teknologi, sering akli kita temukan adanya terjadi kecurangan
dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh siswa dan
bahkan mahasiswa, ini mereka lakukan untuk mempermudah kepentingan pribadi,
dengan mengabaikan hasil penelitian yang dilakukan.
F.
Dampak TIK
terhadap aktivitas pendidikan
Tahukah kita selain membawa manfaat yang besar
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga mempunyai pengaruh buruk yang
besar pula pada perkembangan generasi anak bangsa. Saat ini perangkat yang
paling mempengaruhi anak pelajar Indonesia saat ini antara lain :
- Komputer
- Handphone
- MP4 player
- Game Console
- Media tontonan seperti Televisi dan Film
Namun kali ini kita akan membahas
salah satu diantaranya yaitu pengaruh buruk Teknologi Komputer. Pengaruh
positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak
tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer
secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan
memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu
pengembangan intelektual dan motorik anak.
·
Pengaruh
buruk lewat internet
Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu
awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam
dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Melalui internetlah
berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara
terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12
anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks,
saat tengah berselancar di internet.
·
Pengaruh
Buruk Terlalu Sering Bermain Komputer
Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak
menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial.
Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua
tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, menurut Rizal, orangtua
perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya,
anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR
hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari
libur. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa
bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak.
Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai
anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat
lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
* Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada
anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam
mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
* Selain itu juga pihak sekolah harus ikut andil dalam
memberikan pengarahan terbaik agar siswa/siswi dapat mempergunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi ke arah yang positif.
* Pemerintah sebagai pengendali semua sistem penyedia
Informasi harusnya lebih aktif dalam mengontrol penggunaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk Generasi Anak Bangsa.
Sadar atau tidak sadar Teknologi Informasi dan
Komunikasi telah membawa perubahan besar terhadap Generasi Penerus Bangsa,
hanya tinggal kita yang bisa atau tidak membawa perubahan itu ke arah yang
positif atau negatif.
G.
Permasalahan
dan Solusi internet dalam dunia Pendidikan
Kendala bidang pendidikan ini dapat
diatasi dengan adanya internet yang bisa diakses oleh peserta didik di
perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti perpustakaan online, jurnal
online, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang dapat di-download gratis dari
berbagai situs yang ada dalam dunia internet. Mahasiswa bisa mencari apapun
yang berkaitan dengan materi perkuliahan disampaikan dosen di kelas, untuk
memperbandingkan, memperkaya pengetahuan, dan mencari sesuatu yang memerlukan
kejelasan dan pemahaman mendalam. Permasalahan selalu timbul dalam dunia
pendidikan adalah kekurangan informasi dan referensi akibat terbatasnya jumlah
sarana belajar. Ketersediaan buku – buku di perpustakaan terutama pada lembaga
pendidikan swasta cukup memprihatinkan dan sangat jauh dari harapan jika yang
menjadi tujuan adalah melahirkan sarjana-sarjana berkualitas dari universitas. Namun
pada praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia pendidikan tidak semudah yang
dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut Rahardjo (2001), terbatasnya
pemanfaatan teknologi informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
kurangnya penguasaan bahasa Inggris, kurangnya sumber informasi dalam bahasa
Indonesia, mahalnya biaya akses internet, dan ketidaksiapan tenaga pendidik.
Faktor pertama, merupakan
permasalahan utama dalam memanfaatkan segala teknologi hasil karya masyarakat
Barat. Produk-produk teknologi yang sampai ke tangan masyarakat dunia umumnya
menggunakan komunikasi berbahasa Inggris sehingga menyulitkan bagi para pengguna
seperti mahasiswa Indonesia yang Jurnal Ilmiah umumnya masih memiliki kemampuan
rendah dalam bahasa asing, sedangkan banyak informasi-informasi dan ilmu
pengetahuan direkayasa dalam bahasa internasional tersebut.
Faktor kedua, keterbatasan informasi
dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia, menjadi salah satu penyebab
rendahnya penggunaan internet dalam negeri. Kesadaran masyarakat Indonesia
untuk berbagi ilmu pengetahuan masih sangat rendah dibanding di luar negeri.
Informasi masih dianggap suatu hal pribadi dan berharga mahal yang tidak dapat
diakses oleh seluruh orang, menjadikan pengetahuan hanya berkembang untuk diri
pribadi dan komunitas tertentu saja.
Faktor ketiga, adalah kendala
mahalnya biaya untuk menggunakan internet di dalam negeri. Untuk mengakses
internet pribadi dengan menggunakan jaringan telepon milik pemerintah seseorang
harus mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga membatasi
pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan menggunakan
internet pada warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah antara dua
ribu sampai tiga ribu rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal untuk
seorang mahasiswa apabila harus menggunakan dalam frekuensi tinggi (selalu
mengakses).
Faktor terakhir, permasalahan dari
tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum siap menggunakan teknologi
internet dalam proses pengajarannya akibat kurangnya kemampuan dosen dalam
bidang ini. Seorang dosen tidak akan pernah menyarankan kepada mahasiswa
memperkaya wawasan dengan fasilitas internet akibat kekurangmampuannya sendiri.
Dampak akhir yang terjadi mahasiswa tidak akan termotivasi untuk mengembangkan
diri jika dosen tidak pernah menyarankan pemanfaatan sumber ilmu non formal
tersebut.
Masalah terpenting dari sekian faktor
penghambat di atas terletak pada faktor ketiga dan keempat yakni mahalnya biaya
akses dan keterbatasan dosen. Jika kendala bahasa tidak menjadi masalah, lambat
laun mahasiswa akan terus belajar dengan sendirinya dengan tingginya frekuensi
penggunaan internet, sehingga mereka akan lebih memahami penguasaan
istilah-istilah asing dari internet tersebut. Sumber motivator utama dari dosen
adalah faktor terpenting dalam mensosialisasikan kegiatan penunjang
pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi tentang sebuah kajian masalah
di dalam kelas, mahasiswa dianjurkan untuk membuka homepage milik dosen, atau
mengakses situs-situs lain yang disarankan dosen. Dari segi mahalnya biaya
kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting lembaga pendidikan/universitas
untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan membangun sebuah
jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana penyewaan dengan
biaya yang lebih murah dibanding warung internet milik penguasaha bisnis.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Teknologi
yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan
alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia dan Teknologi telah
dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang
lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban
sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan.
Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang
cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
pancaindra dan otak manusia.
Implementasi
TIK dalam dunia pendidikan di bagi Menjadi 4 yaitu :
1.
ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan
2.
ICT sebagai alat bantu pembelajaran
3. ICT sebagai
fasilitas pendidikan
4.
ICT sebagai standar kompetensi.
DAFTAR FUSTAKA
Gairola, C. M. 2004. Information and Communications Technology for
Development. New Delhi: Elsevier.
Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi.
Penerbit Graha Ilmu.
Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung,
Penerbit:Alfabeta.
http://umilestari67.wordpress.com/2011/04/03/makalah-dampakteknologi-informasi-dan-komunikasi-tik-terhadap-aktivitas-pendidikan/
[22 Januari 2013] 8
Munir.
(2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung,
Penerbit:Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar