lirik lagu

Sabtu, 27 Desember 2014

TUGAS



MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah strategi belajar mengajar  
Dosen Pengampuh : Nur Efendi, S.Si,M.Pd

Disusun Oleh :
Mentari Nur Hanifah     (40213161)
         Prodi : PGSD 4 smt 3

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP ISLAM BUMIAYU
2014





BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Guru adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang besar dan berkaitan dengan proses pendidikan bangsa ini menuju gerbang keberhasilan dalam melepaskan belenggu kebodohan, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran.
Melalui kompetensi profesionalnya, seorang guru dituntut mampu mewujudkan proses belajar mengajar yang maksimal agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang disampaikan, selain itu guru juga harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam pembelajaran. Semua ini terangkum dalam program PAIKEM GEMBROT yang dicetuskan para ahli. Pada makalah ini akan dibahas berbagai permasalahan bagaimana penerapan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan
B.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian  Hakikat Model Pembelajaran ?
2.      Apa pengertian dari PAIKEM GEMBROT  ?
3.       Teori apa saja yang melandasi PAIKEM GEMBROT  ?
4.         Bagaimana Penerapan PAIKEM GEMBROT ?
C.     Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui hakikat Model pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui pengertian tentang  PAIKEM GEMBROT.
3.      Untuk mengetahui tentang landasan  PAIKEM GEMBROT.
4.      Untuk mengetahui tentang Penerapan PAIKEM GEMBROT.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hakikat Model Pembelajaran
    Sebelum membahas tentang model pembelajaran, sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan model? Model adalah sebuah konsep untuk mempermudah dalam merepresentasikan segala sesuatu. Lalu apa yang dimaksud dengan model pembelajaran? Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk diantaranya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. (Joyce, 1992: 4). 
Menurut Kardi dan Nur (dalam Paikem Gembrot, 2011: 8) istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah :
  1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
  2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai);
  3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan degan berhasil; dan
  4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai..
B.     Pengertian PAIKEM GEMBROT
PAKEM  adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM GEMBROT” dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot., Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif .
1.      Aktif.
Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang sudah dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang, melaksanakan maupun mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya
2.      Kreatif
Kreatif merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kreatif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
3.      Efektif
Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif. Maksudnya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa
4.      Inovasi
-           baru
-          Unik
-          Menarik
-          Membawa manfaat untuk mencapai tujuan
-          Peraturanyang berlaku.
5.      Menyenangkan
• Menyenangkan harus dimaknai secara luas, antara lain belajar “ Tanpa Tekanan “
• Dapat “dinikmati” oleh pembelajarnya
• Menyenangkan, mengasikkan, menguatkan dan mencerdaskan
• Siswa dilatih olah pikir, olah hati, olah rasa, olah raga
• Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir, mencoba dan belajar lebih lanjut penuh dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal.
• Menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.
PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan dan Berbobot) adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada.
Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
 2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru yang cukup baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam maupun di luar kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep keilmua.
C.    Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot
Banyak teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT diantaranya adalah Teori Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan dijelaskan beberapa teori yang melandasi model pembelajaran ini.
1. Teori Perkembangan Jean Piaget
Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu : tahap sensorimotor, pra operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal.
Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam menangani obyek-obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya. Di sini peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49).
Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar
2. Teori Bandura
Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997: 69).
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain (model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku ini, selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu fase perhatian, fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi.
3. Teori Bruner
Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang pelopor pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan pembelajaran penemuan (Inquiri).
Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 57) digambarkan sebagai berikut.
1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari;
2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep;
3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya; dan
4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.
D.    Penerapan  PAIKEM GEMBROT dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan „pojok baca
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut
Dengan penerapan seperti diatas Pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat membawa angin perubahan dalam pembelajaran, yaitu:
a. Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara keduanya. Guru dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik juga berperan sebagai fasilitator.
b. Guru dan murid dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kreativitasnya dalam hal: teknik pengajaran, penggunaan multimetode, pemakaian media, dan guru dapat berperan sebagai mediator bagi murid-muridnya.
c. Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga proses berpikir anak akan berjalan normal.
d. Munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan PAIKEM GEMBROT setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10 % waktu pelajaran yang disediakan, kegaiatan inti lebih kurang 80 % waktu pelajaran yang telah disediakan, sedangkan kegiatan penutup dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih kurang 10-15 % dari waktu pelajaran yang sudah disediakan.
Tahapan sanseks ( pola urut ) PAIKEM GEMBROT dalam setting pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif.
Fase 1
Pendahuluan
  1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya.
  2. Memotivasi siswa
  3. Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa
  4. Menjelaskan tujuan pembelajaran (Kompetensi Dasar dan Indikator)
Fase-2
Presentasi Materi Presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan bahan bacaan.
  1. Presentasi keterampilan proses yang dikembangkan
  2. Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan melalui bagan
  3. Memodelkan penggunaan peralatan melalui bagan
Fase-3
Membimbing pelatihan 
  1. Menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
  2. Mengingatkan cara siswa bekerjandan berdiskusi secara kelompok sesuai komposisi kelompok
  3. Membagi buku siswa dan LKS
  4. Mengingatkan cara menyusun laporan hasil kegiatan
  5. Memberikan bimbingan seperlunya
  6. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang telah ditentukan
Fase-4
Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik 
  1. Mempersiapkan kelompok belajar untuk diskusi kelas
  2. Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan sesuai dengan LKS yang telah dikerjakan
  3. Meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi
  4. Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi
Fase-5
Mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan 
  1. Mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan
  2. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari
  3. Memberikan tugas rumah
Fase-6
menganalisisa dan mengevaluasi guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka.





















  


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran serta perangkat dan setting PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenagkan Gembira dan Berbobot) dengan Aktif berarti siswa berperan serta dalam pembelajaran dan tidak pasif, Inovatif berarti siswa bisa memberikan ide atau gagasan baru mengenai pembelajaran, Kreatif berarti siswa mengaplikasikan ide dan gagasan menjadi sebuah realisasi seperti membuat alat peraga, Efektif berarti pembelajaran memenuhi kompetensi, Menyenangkan berarti siswa lebih termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan atau menakutkan, Gembira berarti pembelajaran bisa membuat siswa meluapkan rasa gembiranya dan akan merindukan untuk belajar kembali, Berbobot berarti pembelajaran mencapai tujuan menurut standar kompetensi dan kompetensi dasar. PAIKEM GEMBROT diterapkan dengan cara guru bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran siswa, sehingga apabila dalam proses pembelajaran tersebut ada siswa yang mengalami kesulitan memahami pelajaran dapat langsung bertanya kepada guru.
B.     Harapan
Semoga penjelasan dari makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dalam memahami pembelajaran dengan metode  PAIKEM GEMBROT






DAFTAR FUSTAKA
Khoiru Ahmadi & Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Trianto. 2005. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik, Jakarta : Prestasi Pustaka.
Taslimuharom. 2009. Metode Paikem Gembrot. http://hasanjoen.blogspot.com (diakses tanggal 24 Juni 2011).
Ramadhan, A. Tarmizi. 2008. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar